Analisis Kondisi Usaha Tinjauan : Aspek Keuangan

0



”ANALISIS KONDISI USAHA
Tinjauan : Aspek Keuangan”


JUDUL MATERI
“Analisis Kondisi Usaha Tinjauan : Aspek Keuangan”



BAHAN KAJIAN MATERI
A. KELAYAKAN BISNIS : NET PRESENT VALUE

1. Pengertian Aspek Keuangan dalam Analisis Usaha
2. Resiko-Resiko Usaha
3. Pengertian Nilai Uang
4. Pengertian Rate Of Return

B. INTERNAL RATE OF RETURN
1. Penentuan MARR (Minimum Atractive Rate Of Return)
2. Perhitungan IIR (Interview Rate of Return)

C. BREAK EVEN VALUE & PAYBACK PERIODE
1. Perhitungan Break Even Point
2. Perhitungan Payback Periode


RANGKUMAN

A. PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakanya.

Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan :
  1. Payback Period (PP)
  2. Average Rate of Return (ARR)
  3. Net Present Value (NPV)
  4. Internal Rate of Return (IRR)
  5. Profitability Index (PI)
  6. Break event point (BEP)
Secara keseluruhan, penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:
  1. Sumber-sumber dana yang diperoleh.
  2. Kebutuhan biaya investasi.
  3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi, termasuk jenis dan jumlah biaya selama umur investasi.
  4. Proyek neraca dan laporan rugi laba
  5. Kriteria penilaian investasi
  6. Rasio keuangan untuk menilai kemampuan perusahaan.

B. SUMBER DANA
1. Modal asing (pinjaman)
  • Pinjaman dari dunia perbankan
  • Pinjaman dari lembaga keuangan lain
  • Pinjaman dari perusahaan non bank
2. Modal sendiri
  • Setoran dari pemegang saham
  • Dari cadangan laba
  • Laba yang belum dibagi

A. Biaya Kebutuhan Investasi

1. Biaya Pra-Investasi

ü Biaya pembuatan studi

ü Biaya pengurusan izin

2. Biaya aktiva tetap

ü Aktiva tetap berwujud * Aktiva tetap tidak berwujud

Ø Tanah - Hak cipta

Ø Mesin - Lisensi

Ø Bangunan - Merek dagang

Ø Peralatan

Ø Inventaris kantor

3. Biaya operasi

ü Upah dan gaji karyawan

ü Biaya listrik

ü Biaya telepon dan air

ü Biaya pemeliharaan

ü Pajak

ü Premi asuransi

ü Biaya pemasaran



B. PENGERTIAN RESIKO USAHA

Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.

Ada 2 karakteristik resiko:

ü Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

ü Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian

Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :

ü Perencanaan yang kurang matang

ü Kurangnya modal

ü Bakat yang tidak cocok

ü Kurang pengalaman

ü Lemahnya pemasaran

ü Tidak mempunyai semangat berwirausaha

ü Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi



C. MACAM-MACAM RESIKO USAHA

1. Resiko teknis

Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha / manajer dalam mengambil keputusan.

Faktor penyebab :

ü Biaya produksi yang tinggi ( in-efisien )

ü Pemakaian SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja terlalu banyak )

ü Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat

ü Terjadi pencurian akibat pengawasan yang kurang baik

ü Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak

ü Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja yang menurun

ü Perencanaan dan desian yang salah sehingga sulit dioperasionalnya.



2. Resiko Pasar

Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasaran.

Faktor penyebab :

ü Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar

ü Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih

ü Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar

ü Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro

ü Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar

3. Resiko Kredit

Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.

Faktor penyebab:

ü Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar kemudian

ü Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit macet,

4. Resiko Alam

Resiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir, angin topan, kemarau panjang.






D. NILAI UANG

Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang tertentu. Nilai uang tersebut dapat dibedakan menjadi tiga macam:

a. Nilai nominal

Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera/tertulis pada setiap mata uang yang bersangkutan. Contoh: pada uang rp50.000,00 tertera angka lima puluh ribu rupiah, maka nilai nominal uang tersebut adalah lima puluh ribu rupiah.

b. nilai intrinsic

Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang. Contoh: untuk membuat uang kertas rp50.000,00 diperlukan kertas dan bahan lainnya yang harganya rp3.000,00, maka nilai intrinsik uang tersebut adalah rp3.000,00

c. Nilai riil

Nilai riil uang adalah nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang dan jasa yang dapat ditukar dengan uang itu. Jika uang rp1.000,00 dapat ditukar dengan satu gelas minuman teh, maka dapat dikatakan bahwa nilai riil uang rp1.000,00 adalah segelas minuman teh.



Dilihat dari penggunaannya, nilai uang dibedakan menjadi nilai internal uang dan nilai eksternal uang.

a. Nilai internal uang

Nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa. Contoh: dengan uang rp5.000,00 kalian dapat membeli sebuah buku tulis, maka nilai internal uang rp5.000,00 tersebut adalah sebuah buku tulis.

b. Nilai Eksternal Uang

Nilai eksternal uang adalah nilai uang dalam negeri, jika dibandingkan dengan mata uang asing, yang lebih dikenal dengan kurs.kurs ada dua macam yaitu kurs jual dan kurs beli.kurs jual adalah kurs yang berlaku apabila bank menjual valuta asing.sedangkan kurs beli adalah kurs yang berlaku apabila bank membeli valuta asing. Contoh: kalian dapat menukarkan uang rp9.000,00 dengan satu dollar amerika serikat di bank yang melayani penukaran valuta asing. Dalam hal ini nilai kurs rupiah terhadap dollar amerika serikat (us $1 = rp9.000,00).



E. ASPEK KEUANGAN : KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

1. Arus kas (Cash Flow)

Adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai berakhirnya investasi tersebut.

Contoh :

Tahun 2004, PT STIE berinevestasi dengan modal sendiri Rp.5.000.000.000. Modal kerja Rp.1000.000.000. Umur ekonomis 5th dan disusutkan tanpa nilai sisa. Pengembalian tingkat bunga yang diinginkan 20%. Perkiraan laba setelah pajak selama 5th: 950jt, 1100jt, 1250jt.1400jt dan 1650jt. berapa kas bersih yang diterima diakhir tahun? PP? ARR? NPV? IRR? PI? Layak atau tidak?

Ø Penyusutan = (investasi-modal kerja)/umur ekonomis

Ø Penyusutan = (5.000.000.000-1.000.000.000)/5th = Rp. 800.000.000/th

Tabel Cash Flow (000) Df 20% = 1/(1+t)n, 1/(1+0.2)1 , 1/(1+0.2)2…




Payback Period (PP)

Adalah metode penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.

Bisnis dikatakan layak jika Waktu pengembalian lebih kecil dari umur ekonomi.

Contoh: Ditanyakan Payback Period (PP) ?

Ø Umur inevestasi 5 th

Ø Soal Tabel Cash Flow (000)

Ø Jika tiap tahun sama = (investasi / kas bersih per th) x 1 th

Ø Jika tiap tahun beda = Investasi = Rp. 5.000.000.000

Proceed th 1 = Rp. 1.750.000.000 –

= Rp. 3.250.000.000

Proceed th 2 = Rp. 1.900.000.000 –

= Rp. 1.350.000.000




Ø Perhitungan Payback Periode (Proced th 3)

PP = (1.350.000.000 / 2.050.000.000) x 12 bln = 7,9 bln atau 8 bln. (2 tahun 8 bulan)

Berdasarkan perhitungan diperoleh PP < umur investasi, maka proyek tersebut layak untuk dijalankan.


Average Rate of Return (ARR)

Adalah cara mengukur rata-rata pengambilan bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak dengan rata-rata investasi.

Contoh: Ditanyakan Average Rate of Return (ARR)/Rata-rata Pengembalian Bunga?

Perhitungan :











ARR x Investasi = … (Jika > Modal Kerja, maka Proyek Layak)




Net Present Value (NPV)

Adalah perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi.

Contoh: Net Present Value (NPV) ?

Ø Soal Tabel Cash Flow (000)

Ø Investasi Rp. 5.000.000.000

Perhitungan :




Profitability Index (PI)

Merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.

Contoh: Profitability Index (PI) ?

Ø Soal Tabel Cash Flow (000)

Ø Investasi Rp. 5.000.000.000




Jika PI > 1, maka proyek diterima

Jika PI < 1, maka proyek ditolak



Berdasarkan nilai PI yang > 1,

maka proyek diterima





Perhitungan :








Internal Rate of Return (IRR)

Adalah alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.

Contoh: Profitability Index (PI) ?

Ø Soal Tabel Cash Flow (000)



Perhitungan :



Jika IRR > dari bunga pinjaman, maka proyek diterima

Jika IRR < dari bunga pinjaman, maka proyek ditolak



Kesimpulan: berdasarkan nilai IRR yang diperoleh, maka proyek diterima, karena IRR > bunga pinjaman atau 28,4% > 20%

7. Break Even Point

BEP secara umum dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana keuntungan dan kerugian berada di titik yang sama.

Break Even Point pada suatu penjualan dapat dihitung melalui tiga komponen, yaitu :

1. Fixed Cost (Biaya Tetap)

2. Variable Cost (Biaya Variabel)

3. Harga Sebuah Produk



Contoh :


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)